Thursday, May 26, 2011

Hikayat Hang Tuah siri 2

Views



Lalu kata Hang Mahmud kepada istrinya, ”Adapun anak kita ini kita jaga baik-baik, jangan diberi main jauh-jauh.”

Keesokan harinya, seperti biasa Hang Tuah membelah kayu untuk persediaan. Lalu ada pemberontak yang datang ke tengah pasar, banyak orang yang mati dan luka-luka. Orang-orang pemilik toko meninggalkan tokonya dan melarikan diri ke kampung. Gemparlah negeri Bintan itu dan terjadi kekacauan dimana-mana. Ada seorang yang sedang melarikan diri berkata kepada Hang Tuah, ”Hai, Hang Tuah, hendak matikah kau tidak mau masuk ke kampung.?”

Maka kata Hang Tuah sambil membelah kayu, ”Negeri ini memiliki perajurit dan pegawai yang akan membunuh, ia pun akan mati olehnya.”

Waktu ia sedang berbicara ibunya melihat bahawa pemberontak itu menuju HangTuah sambil menghunuskan kerisnya. Maka ibunya berteriak dari atas toko, katanya, ”Hai, anakku, cepat lari ke atas toko!”

Hang Tuah mendengarkan kata ibunya, iapun langsung bangkit berdiri dan memegang kapaknya menunggu amarah pemberontak itu. Pemberontak itu datang ke hadapan Hang Tuah lalu menikamnya bertubi-tubi. Maka Hang Tuah pun melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah lalu mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelalah kepala orang itu dan mati. Maka kata seorang anak yang menyaksikannya, ”Dia akan menjadi perwira besar di tanah Melayu ini.”

Terima kasih membaca entry hafiz

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...